Setiap kali membuka social media, aku selalu mencari tau perihal kamu. Meski sesaat setelah itu bukan lega yang kurasa, namun sesak menghimpit dada. Kau sudah sibuk dengan duniamu. Tidak ada aku lagi aku yang kau tuliskan seperti dulu. Kadang aku malah menebak-nebak sedang dengan siapa kau saat ini. Apakah kau bahagia sepenuh hati. Atau kau hanya menjadikan dia seperti aku juga. Seseorang yang hanya kau cintai sementara.
Semakin sering aku mencari tau perihal kamu, semakin banyak hal yang menumpuk dikepalaku. Pertanyaan-pertanyaan yang meminta jawaban. Pernyataan-pernyataan yang menghukumku kemudian. Sebagai orang yang pernah bersamamu, aku ingin kamu tetap bahagia. Meski kadang aku tidak bahagia melihatmu bahagia dengan dengan orang yang bukan aku. Meski sejujurnya aku masih ingin kan kamu menemaniku. Tapi aku sadar hidup harus kulanjutkan. Sekeras apapun aku inginkan kamu, jika saja kamu tidak pernah menginginkan ku kita tetap dikekalkan sebagai masalalu.
Aku hanya harus menerima sesekali berharap bisa menerima kabarmu tanpa lagi merasakan luka.
