13 mei 2016, dini hari pukul 00.14 wib…
“kuingin hilang ingatan” suara dari playlist hemponku. Iya, malam
ini aku belum ngantuk (karena uda tidur dari jam 8 sih hehe). Sebenarnya
terlalu banyak yang mau ditulis, tapi yagitu gaktau yang mana. Too much.. mulai
dari kisah beda agama dengan kawan baru, terus karena efek AADC2 yang baru
kutonton tadi siang. Ahh..
Jadi begini. Ehem ehem..
Aku gak tau sudah entah berapa bulan kami menjalin pertemanan
di facebook, maybe 2 years, tapi aku dekat dan sering chat via bbm saat aku
menemukan akun twitternya. Di bio dengan jelas terpampang pin bbm nya. Entah
apa yang mendasari, aku langsung aja invite. Dan Tara… sejam, dua jam, tiga
jam, 5jam berlalu. Iseng ngecek Recent Updates dan ahahaaa he is here right
now. (pasti nanya gimana perasaanku kan ?) hahaha aku gaktau apa yg kurasa,
absurd gituu… Fucked it !!
Ping!!
Selamat bergabung, anda adalah kontak ke35 dalam
kontak bbm saya.
Itu pesan pertama yang ia kirim, kaya robotkan ?
iyakan ?
Dari situ entah siapa yang memulai kami jadi sering
chatting, pagi, siang, malem, malem banget ehh tiba-tiba pagi lagi. Semua sih
masih baik-baik saja sampai entah siapa juga yang memulai muncul panggilan sayang,
yang, darl, honey dll itu muncul seiring dengan munculnya benih-benih asmara (oke,
ini cem taik) yang memang sudah lama tak ada dihatiku.
Sampai tahap ini, semua aman, semua terkontrol, dan
aku masih bisa membunuh dengan tega tiap kali perasaan itu muncul. Bagaimana
tidak aku punya alasan sangat logis mengapa aku tidak boleh mencintainya atau
berharap kami menjalin…(halah tosahlah kubilang)
Iya, kami beda agama. Dia adalah pria kelahiran
20November 1996 yang agamanya Kristen, dan aku ? as you know I’m moslem.
Sampai pada tulisan ini dibuat, aku masih bisa
mengontrol perasaanku. Tapi pernah pada saat aku benar-benar terbawa perasaan.
Bagaimana tidak, hari itu hari sabtu, entah bagaimana awalnya dia bilang : “aku
takut kalo kita pacaran nanti aku terlalu mencintaimu trus kita nikah dan punya
anak terus anak kita gaktau mau ikut kepercayaan ayahnya atau ibunya”
Degggg….taktau lagi mau apa yang aku katakan untuk
menceritakan perasaan ku pada sat itu. Setelah mencoba menenangkan diri, aku
ingin bilang aku ingin mencoba. Tapi aku tak punya cukup nyali untuk
mengatakannya. Akhirnya dgn santai saja akujawab : “bapak kog baper?” aku pikir
itu adalah good answer. Tapi biar ko tau yah siap tuh cem orang gilak aku.
Uring-uringan, ada sesak menghimpit dada, mungkinkah aku jatuh cinta ? mungkin
? (mana rumput goyang-goyang aku mo nanyak).
Hari demi hari kulewati dengan terus texting
dengannya, mengawali pagi dengan : morning, dan menutup hari dengan : goodnite
:*.. seperti yang baru saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar